Selasa, 23 April 2019

Ingin Hamil Kena Kanker Serviks, Mungkinkah?



Terlanjur kena kanker serviks usai menikah, apakah wanita yang mengidapnya tetap bisa hamil? Bisa hamil lalu melahirkan anak dengan selamat dan sehat merupakan kebahagiaan tersendiri, khususnya bagi wanita yang baru saja membina rumah tangga. Namun, bagaimana bila Anda terdiagnosis kanker serviks. Akankah impian Anda untuk menimang buah hati harus hilang?

Pemikiran bahwa kanker serviks bisa menyulitkan untuk mendapatkan momongan itu wajar. Sebab, memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur saja bisa menyulitkan pasangan suami istri untuk menjalankan program hamil akibat tidak diketahuinya masa subur. Nah, apalagi kanker serviks?

Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc. Hons dari KlikDokter, kemungkinan wanita penderita kanker serviks untuk memiliki anak memang sangat kecil. Bahkan sebenarnya, semua jenis kanker dapat memengaruhi kesuburan penderitanya.

Namun, apabila terdiagnosis kanker serviks di stadium awal, dr. Alberta mengatakan ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimpi Anda itu. Adapun cara yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Lakukan pap smear setahun sekali
    Bila Anda melakukan pap smear secara rutin, maka sel kanker akan terdeteksi sejak dini dan penanganannya akan menjadi ringan. Tapi, jika kanker sudah mencapai stadium lanjut, kemungkinan dokter akan mengangkat organ reproduksi sehingga Anda tidak bisa hamil.
  • Cek apakah penanganan kanker memengaruhi kesuburan Anda
    “Sekali lagi, bisa atau tidaknya hamil bagi penderita kanker serviks tergantung dari stadium kanker serta penanganannya.” jelas dr. Alberta. Beberapa tindakan penanganan kanker serviks dapat memelihara rahim sehingga pasien dengan kanker serviks stadium awal masih punya kesempatan untuk hamil.
  • Berkonsultasi dengan dokter spesialis mengenai program kehamilan
    Coba diskusikan dengan dokter spesialis (ahli endokrin reproduksi atau RE), apakah memungkinkan untuk membuang jaringan serviks seminimal mungkin, khusus pada kanker stadium awal. Hal tersebut akan memperkecil efek negatif yang dapat membahayakan kesuburan Anda.

Kemungkinan penderita kanker serviks untuk hamil itu memang kecil. Meski begitu, bila kanker serviks yang diderita masih di stadium awal, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengusahakan kehamilan di bawah anjuran dokter spesialis kesuburan.

Kamis, 06 Juli 2017

Masakan Spaghetti Tuna Pedas



Pasta dengan saus tuna gurih ini sudah pasti lezat. Ayo coba buat, Spaghetti Tuna Pedas.
Bahan:

  • 250 gr pasta spaghetti
  • 2 sendok makan margarin
  • 1/2 buah bawang bombay, cincang halus
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 2 kaleng tuna pedas
  • 1 sendok teh Italian seasoning
  • 5 sendok makan saus tomat
  • 2 sendok makan saus sambal
  • 50 gr kacang polong
  • Garam dan merica bubuk secukupnya

Cara membuat:

  1. Buah paprika merah, potong-potong 
  2. Rebus pasta spaghetti hingga matang, angkat, tiriskan.
  3. Saus: Panaskan margarin, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan tuna, Italian seasoning, saus tomat, saus sambal, garam, dan merica bubuk, masak hingga matang.  Masukkan kacang polong dan paprika merah, aduk rata.
  4. Letakkan spaghetti di atas piring, tuang saus di atasnya, sajikan. 

Kamis, 30 Juli 2015

Sejarah Jalan Braga



Berkunjung ke Bandung, tak lengkap rasanya bila tidak menikmati bekas-bekas maskot kota yang terletak di Jalan Braga. Bila kita menyusuri jalan itu perlahan, maka kesan bergengsi dan mewah masih sedikit melekat pada bangunan-bangunan berarsitektur Eropa yang berdiri di kiri dan kanan jalan tersebut. Tidak hanya itu, daerah yang juga menjadi wilayah konservasi budaya di Kota Bandung ini juga akan menyuguhkan beberapa karya seni yang dipajang di pinggir jalan seperti lukisan atau hasil kerajinan tangan.



Pada awalnya istilah Braga dikenal pada akhir tahun 1880-an, dimana petinggi kerajaan Belanda yang berkuasa di tempat itu menyadari jalan tersebut memiliki arus lalu lintas yang sangat padat. Kepadatan jalan ini dikarenakan adanya sebuah toko kelontong yang menjual berbagai keperluan rumah tangga sehari-hari sehingga dikunjungi banyak petani Belanda dari berbagai tempat. Karena keramaian toko tersebut, kemudian di kanan kirinya mulai muncul:

  • Toko dengan jenis barang dagangan lain,
  • Bar dan juga tempat hiburan yang disediakan untuk para pelancong,
  • Butik yang menjual busana dengan kiblat mode dari Paris,
  • Gedung pertemuan dan perkantoran seperti Gedung Cocieteit Concordia,
  • Hotel atau tempat penginapan jaman dahulu bernama Savo Homann.

Banyaknya bangunan dan komoditas yang dijual disini, akhirnya membuat Jalan Braga hampir seperti sebuah pusat perbelanjaan bagi kaum elit Eropa pada saat itu. Bahkan untuk menjaga kesan keelitannya, diterbitkan peraturan pada saat itu bahwa setiap bangunan yang berdiri di jalan tersebut harus sesuai dengan standar yang ditetapkan baik dari segi arsitektur maupun kualitas bangunannya. Oleh sebab itulah Braga menjadi sebuah pusat perkantoran, tempat belanja, pertemuan dan juga hiburan bagi kalangan berada hingga akhir Tahun 1930-an.

Saat ini, peninggalan kemegahan dan kebesaran Jalan Braga bisa kita lihat dari bangunan-bangunan bergaya Eropa klasik yang berdiri megah dan kokoh seolah menunjukkan kasta dari para pemiliknya. Pada sekitar jalan ini juga masih terdapat pub atau tempat hiburan yang bisa menemani anda hingga pagi tiba bila anda tidak bisa tidur malam harinya. Hingga sekarang Jalan Braga memang masih menjadi kawasan elit yang sangat menarik dikunjungi.