Jawa Barat hampir selalu diidentikkan dengan kekayaan dan
keindahan alamnya. Udaranya yang sejuk, pegunungan yang hijau, dan pantai yang
berpasir putih, adalah pesonanya. Namun tidak hanya itu saja, Jawa Barat pun
mempunyai banyak tempat bersejarah yang menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia sejak dahulu telah sangat maju dalam bidang arsitektur. Banyaknya
candi bertebaran di tempat ini, salah satunya adalah Candi Cangkuang.
Tentang candi cangkuang
Candi Cangkuang adalah sebuah Candi Hindu yang berasal dari
abad ke-8, dan direkonstruksi di tahun 1978. Candi ini pertama kali ditemukan
oleh sebuah tim peneliti di tahun 1966, dan saat itu hanya 40% dari Candi
Cangkuang yang tersisa. Nama “cangkuang” sendiri berasal dari tanaman yang ada
di sekitar candi tersebut. Tempat candi ini berada cukup unik, karena letaknya
ada di sebuah daratan yang menyerupai sebuah pulau kecil di tengah danau yang
bernama Situ Cangkuang. Jadi jika Anda ingin melihat keindahan candi ini,
bersiaplah menggunakan rakit untuk mencapai tempatnya.
Kegiatan di tempat wisata
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Anda perlu
menyeberangi danau untuk bisa menuju tempat candi ini berada. Menggunakan rakit
bambu, Anda harus menyeberangi jarak 500 meter ke tengah danau. Selama Anda
menyeberang, Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil gambar
keindahan danau, terutama jika Anda berkunjung di pagi hari. Pemandangan enceng
gondok dan teratai akan menyambut Anda. Sesampai di Pulau Panjang, tempat Candi
Cangkuang berada, Anda bisa melihat daratan-daratan kecil dan rawa. Di sekitar
candi juga terdapat sebuah kampung adat yang bernama Kampung Adat Pulo.
Informasi candi cangkuang
Candi Cangkuang resminya berada di Kampung Pulo, Desa
Cangkuang, dan berada di Kecamatan Leles yang merupakan bagian dari Kabupaten
Garut, Objek wisata pantai di Jawa Barat. Bila Anda berangkat dari Garut, maka jarak kota tersebut dengan candi
adalah sekitar 20 km. Jika Anda mengunjungi tempat ini dengan mobil, maka harap
diperhatikan bahwa tempat parkirnya hanya bisa menampung maksimal 3 buah mobil
saja. Untuk biaya masuknya, pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar
Rp2.000,00 untuk tiap orangnya. Ada banyak fasilitas pendukung di sekitar
candi, seperti kamar mandi umum, pusat informasi, kios jajanan dan cinderamata,
serta masjid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar